FB:GarukPentil EvelynXD
Notification texts go here Contact Us Join Now!

Rise and Downfall of Gurabad: Murka Liloupar yang Menghancurkan Segalanya

Terperinci dalam 'Rise and Downfall of Gurabad, cerita epik tentang kesuksesan dan kejatuhan Gurabad serta dampak dahsyat dari kemarahan Liloupar.
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Singkat saja, tulisan ini akan membahas lengkap tentang terbentuk dan runtuhnya Gurabad, dimana kisah ini menjadi world building dalam quest "Lagu Berkabung Bilqis" terutama terkait Liloupar dan Farigees. SPOILER ALERT...!!! bagi yang mungkin hendak menikmati update 3.4 ini secara penuh dalam segi Lore/cerita, serta fair warning karena tulisan ini saya rasa cukup panjang, jadi sediakan kopi dan cemilan jika ingin membaca tulisan ini hingga habis (meski saya yakin nggk sampai 10 menit durasi bacanya.. hehe). Oh iya, bisa dikatakan kisah Gurabad ini cukup kelam/dark dan mungkin akan ada beberapa kata yang terasa kurang nyaman. Well... You has been warned. XD



  1. Rise of Gurabad Kingdom
  2. Cerita awal kerajaan Gurabad dapat ditemukan pada artefak Defender of the Enchanting Dream dan The First Days of The City of Kings (Set Desert Pavilion Chronicle)

    Sebuah legenda padang pasir mengatakan bahwa ketika Dewi Bunga meninggal, Jinni miliknya yang tak terhitung jumlahnya memberikan sumpah setia mereka untuk untuk melayani Raja Deshret.
    Raja Deshret yang dipenuhi kesedihan, dengan sia-sia mencari ke mana jarum suci terjatuh (pasak Celestia) yang dikatakan berada pada tempat "surga kuno telah ditandakan". Sang Raja akhirnya menemukan apa yang dia cari dan dengan menggunakan kekuatan pasak tersebut dia menciptakan sebuah oasis abadi sebagai tempat peristirahatan sahabat terkasihnya.

    Salah satu di antara para Jinni bernama Ferigees, mendapatkan mandat untuk memerintah oasis atas perintah Raja Deshret. Untuk melindungi tidur panjang majikannya, dia menggunakan kekuatannya untuk menjaga mata air agar tetap mengalir. Dengan begitu, Padang kehijauan kembali muncul di tengah padang pasir gersang sebagai permulaan kehidupan dan menyediakan perlindungan bagi orang-orang yang telah kehilangan rumah mereka.

    Setelah itu, di bawah arahan dari saudari Farigees yaitu: Jinni Liloupar, bangsa-bangsa kecil dari kerajaan feodal membangun kota-kota mereka mengitari “Oasis Abadi” yang kaya akan kehidupan.
    Dengan kesetiaannya kepada Dewi Bunga dan rasa belas kasihan kepada bangsa yang muda tersebut, Ferigees memutuskan untuk berkorban.
    Melanggar perintah yang diberikan oleh Raja Deshret, sang Jinni mengurung tubuhnya dalam belenggu es, menjadi seperti cangkir kristal untuk menahan amarah padang pasir, menjaga kota-kota manusia dengan wujudnya yang kaku tak bergerak.

    Tak berselang lama, kerajaan feodal tersebut kini telah menjadi peradaban yang makmur namun kacau oleh kemunculan berbagai raja tiran dan perbudakan yang tak berujung. Raja Deshret sejatinya telah mengutus para jinni dibawah kepemimpinan Farigees dan Liloupar sebagai perwakilannya untuk membimbing umat manusia, namun para Jinni adalah individu yang memilih tuan yang pantas baginya. Hanya mereka yang tidak memiliki hati besi dan yang belum dinodai oleh kebusukan, yang pantas melayani sebagai raja feodal dan membimbing rakyat bagaikan seperti gembala yang memandu kawanan domba.
    Demikianlah, di bawah belas kasihan seorang tuan yang tegas, sang Jinni menemukan pilihan mereka.

    Ormazd, seorang gembala muda pada masa itu, jatuh cinta kepada Liloupar yang terlahir dari lili air (teratai?) dan sang Jinni membalas perasaan gembala muda tersebut. Dengan bersatunya perasaan mereka, Liloupar pun menyatakan sumpah sekaligus peringatan kepada Ormazd:

    "Aku akan memberimu berkat untuk ratusan generasi, yang dibayar dengan pembalasan yang tajam dan penumpahan anggur merah.”
    “Karena cinta buta dari Jinni yang mengikatnya pada keserakahan dan tuntutan, serta bersama dengan semua itu membawa pembalasan yang dianggapnya sebagai keadilan.”


    Tetapi apa daya, di bawah cahaya rembulan, Ormazd gagal untuk menerima peringatan ini ke dalam hatinya. Seolah-olah bagi dia, bayaran yang ditakdirkan masih sangat jauh hingga dapat menyentuh para pemuda ini.

    Dengan petunjuk serta berkat dari Jinni, sang penggembala muda berhasil menjadi pemimpin dari suku pengembara, seiring berjalannya waktu, Ormazd telah membentuk pasukan yang kuat dimana kemudian dia mengalahkan musuh-musuhnya dan berhasil menggulingkan raja tiran Huvashtra. Setelahnya dirinya dinobatkan sebagai seorang raja feodal dan kerajaannya disebut sebagai Kerajaan Gurabad.

    Gurabad bermekaran seperti bunga-bunga di sepanjang jurang, menjadi ibukota bagi semua orang. Ormazd si penggembala telah menjadi seorang raja feodal yang mewakili Raja Deshret. Akan tetapi, bahkan saat bunga yang bermekaran dan harumnya mengisi udara, siapa yang bisa menyangka bahwa sebuah kehancuran yang paling pahit dan kejam sedang mengikuti pemekaran bunga yang paling berkembang.


  3. Masa Kejayaan dan Awal Mula Kutukan
  4. Cerita soal kejayaan Gurabad dapat dilihat dalam buku seri Kisah Shiruyeh dan Shirin yang dapat ditemukan di House of Daena

    Gurabad telah tumbuh selayaknya zamrud indah kehijauan ditengah gurun yang gersang. Apa yang dijanjikan sang jinni bertahun - tahun lalu telah menjadi kenyataan dimana kini dia memerintah sebuah kerajaan. Namun, selayaknya manusia fana yang selalu terlena akan kuasa, kekayaan dan kekuatan sang raja mulai menunjukkan sifat tiraninya, dan ibu para Jinni tau bahwa dia akan segera melaksanakan sumpah dan mengambil harga yang telah menjadi kesepakatan.
    Disinilah kutukan 3 generasi Gurabad bermula

    Suatu saat, dikatakan bahwa terdapat seorang anak yatim piatu, dibesarkan di sarang burung raksasa Ghoghnus, dan diberi nama "Kisra" yang berarti "ia yang dikaruniai dengan nama indah". Kemudian, karena ambisinya untuk menjadi raja, dia mendapat bantuan dari burung dewa, lalu menjadi anak angkat Ormazd, dan menjadi orang bijak dan pahlawan di antara manusia fana.

    Dikatakan dalam nyanyian suku gurun yang telah musnah, Kisra menyerang keempat penjuru mata angin atas nama Raja Ormazd Shah, memaksa 99 kota untuk menghancurkan plester dinding bentengnya dan menghancurkan benteng menara yang dibangun dari perunggu milik kota-kota itu, mengalahkan 99 pemimpin suku nomaden, dan menyandera 99 orang bijak yang paham hukum langit dengan belenggu emas, lalu membawa mereka kembali ke kota kerajaan Gurabad yang menjulang tinggi untuk ditahan.

    Di lain sisi, seorang “Gadis Teratai yang Terlelap” telah terlahir. Dikatakan bahwa ia lahir di atas daun teratai di antara embun yang harum, burung ibis yang putih suci menghadiahkan berkat kepadanya, ular kobra mempersembahkan mutiara hijaunya, dan buaya agung membungkuk dan memberi hormat di hadapannya. Dialah Shirin, buah cinta dari seorang manusia fana Ormazd dan Jinni Liloupar.

    Sebagai Bunda bagi Para Jinni, sebelum menyerahkan anak perempuannya kepada manusia fana, Liloufar memberikan tiga buah ramalan untuknya:
    Pertama, Shirin akan jatuh cinta terhadap seorang pahlawan yang sangat hebat, dan keturunannya akan melebihi ayahnya;

    Kedua, keturunan Shirin akan menikmati akhir kehidupan yang "manis";

    Ketiga, Shirin akan memonopoli kerajaan ayahnya.

    Lalu, Liloufar juga memberikan tiga peringatan kepada pria yang dicintainya:
    Pertama, kebahagiaan anak perempuannya, akan mendatangkan air mata bagi ayahnya;

    Kedua, setelah anak perempuannya menikah, dia tidak boleh duduk satu meja dengannya dalam perjamuan makan

    Ketiga, keturunan anak perempuan akan membawa pertanda buruk bagi tanah kerajaan.

    Mendengar perkataan Bunda Para Jinni, raja tersebut hanya tersenyum kecil. Kelak Shirin akan dijodohkan dengan Kisra oleh Ormazd.

    Pada saat itu, tanah kebahagiaan ‘Valivija’ tersapu oleh pasir kuning keemasan, dari tiga iblis, telah gugur salah satunya. Dalam kekacauan dan kebimbangan selama ratusan tahun, anak manusia yang tercerai-berai pernah menggunakan wilayah itu untuk melindungi diri. Hingga Al-Ahmar (Raja Deshret dan Sage-King of the Greenwood (Greater Lord Rukhadevata) menerima mereka menjadi rakyatnya dan membangun kembali taman oasis, era separatisme raja budak pun resmi berakhir.

    Berkat anak yatim piatu yang kini menjadi pahlawan Kisra, mahkota kerajaan Ormazd menjadi semakin berat dan berharga, sampai pada akhirnya, lehernya sendiri tidak dapat menahan berat dari mahkota tersebut, dan harus digantung dengan rantai emas murni di tengah aula untuk selama-lamanya.

    Kisra yang masih muda memiliki prestasi yang sangat luar biasa dan mendapatkan penghargaan tak terbatas dari Ormazd Shah. Dia memberikan nama "Parvez" kepada anak angkatnya itu, dan menjodohkan anak perempuannya Shirin kepadanya. Di dalam lagu-lagu yang dikumandangkan oleh para Jinni, Shirin sebagai pewaris keturunan yang memiliki darah campuran dari raja manusia fana dan Liloufar. Dia dikaruniai kunggulan dalam kebijaksanaan dan memiliki umur yang tak terbatas. Dan sama layaknya seperti Sage pada masa awal, dia bisa memprediksi keberuntungan dan petaka saat ini.

    Setelah Shirin perlahan dewasa, semua harapan yang diberikan ibunya menjadi kutukan yang abadi. Dia selalu menanti-nantikan kesempatan untuk jatuh cinta kepada pahlawan, menanti-nantikan kesempatan agar bisa meneruskan kerajaan milik ayahnya, dan mengidam-idamkan masa depan yang manis dan sempurna. Tapi semua itu tidak pernah terjadi.

    Dan dengan begini, ramalan atau mungkin rencana pertama dari Liloupar menjadi kenyataan.


  5. Topeng Kuningan dan Pembalasan Liloupar
  6. Cerita tentang Topeng Kuningan sendiri tersebar dalam tablet batu "Dogma of The Brass Mask" atau Ajaran Topeng Kuningan, selain itu juga tersebar dalam berbagai obelisk di Padang Pasir dan "Records of the Ancient Oases" atau Catatan Oasis Kuno

    Konon, pernikahan Shirin dengan pahlawan Kisra tidaklah bahagia. Bagaimanapun juga, sang pahlawan manusia itu bukan orang yang memegang teguh kebenaran dan memiliki ambisi untuk memerintah. Sementara anak perempuan keturunan Liloufar memiliki keangkuhan layaknya para Jinni, akan sulit menerima jebakan pahlawan manusia yang terlihat seperti cinta abadi, tidak bisa tidur dengan tenang di malam hari dan hidup dengan damai di siang hari. Sebuah kehidupan monoton tanpa cinta dan membosankan, akhirnya hanya menghasilkan kebencian, sama persis dengan kebencian pada saat terkurung di botol perak.

    Dikatakan pada malam pesta yang nista, beberapa pelayan rendahan, penyihir dari Oasis Mazandaran, atau pelayan buta huruf dari Fellahin, meneteskan racun kalajengking ke dalam madu kesturi yang wangi, dan mempersembahkannya kepada raja Ormazd dan 300 keturunannya dalam semalam. Dengan mata kepala sendiri melihat mereka semua memasuki alam kematian tanpa mimpi yang nyenyak, tenggelam dalam darah para rendahan, air mata darah pun mengalir dengan derasnya. Dikatakan bahwa pada malam itu, mahkota emas Gurabad ikut jatuh dimana bunyinya turut menggetarkan langit dan bumi. Ditengah kekacauan pada malam itu, yang masih bisa bermimpi, hanya tersisa Shirin yang dikeluarkan oleh ayahnya dari perjamuan dengan rekan konspirasi yang enggan diakuinya sekaligus suaminya, Kisra.

    Para pembunuh raja yang keji itu akhirnya dijatuhi hukuman oleh raja yang baru dengan cara menenggelamkannya ke dalam guci madu, mulutnya yang penuh dengan teriakan kutukan itu dipenuhi dengan madu manis yang lengket.

    Sementara itu, Kisra telah dimahkotai sebagai raja Gurabad, dan dengan angkuh menambah nama "Ravan" menjadikannya sebagai "Kisra Parvezravan" yang berarti raja terkuat diantara manusia fana
    Dari mulut raja baru itu, terlontar kebohongan-kebohongan bagaikan kegelapan yang pekat, dan nama pahlawan pun perlahan-lahan ternoda oleh kegelapan.
    Demikianlah, ramalan atau rencana kedua Liloupar telah terwujud terwujudkan.

    Parvezravan yang ditamakkan oleh kekuasaan atas Gurabad kini telah menjadi seorang tiran yang kejam. Namun, meski dikatakan bahwa pernikahan antara putri Jinni dan Parvezravan tak bahagia, mereka tetap dikaruniai oleh seorang putra yang kemudian diberikan nama Shiruyeh, putra yang disayang oleh ibunya namun dibenci oleh ayahnya dikarenakan akan ketakutan dari ramalan ibu Jinninya Liloupar. Ketika Shiruyeh beranjak dewasa, dia diusir dari Gurabad oleh ayahnya sendiri, Ayahnya memerintahkan Shiruyeh untuk menutupi wajahnya dan pergi dengan kuda cepat. Dia tidak diizinkan untuk memasuki kota kerajaan lagi satu langkah pun, sejak saat itu rumor mengenai orang yang memakai "Topeng Kuningan" serta "Pangeran Yang Terbuang" mulai muncul di berbagai desa diluar kerajaan sebelum akhirnya masuk ke ibukota Gurabad. Begitulah, dalam ketakutan raja yang tak berakar, Shirin sekali lagi mencari kesempatan untuk membalaskan dendamnya.

    Raja Parvezravan yang tamak hendak membangun kerajaan menjadi kerajaan paling mulia diantara manusia fana. Dibangunnya berbagai pabrik dan berbagai istana megah, membebankan rakyatnya dengan pajak yang begitu tinggi hingga mereka kesulitan hanya untuk mencari makanan. Sang raja juga dengan kejam membuat berbagai mekanisme dan mesin yang digerakkan oleh Jinni, sebuah ironi akan pahlawan yang dahulu membebaskan para budak kini justru menggunakan Jinni dan rakyatnya sebagai budak demi kemegahan kerajaannya.

    Dalam kerajaan tirani itu, dikatakan bahwa mesin-mesin yang ditenagai Jinni ditempatkan pada labirin pabrik Gurabad. Mulai dari fajar hingga malam, selalu terdengar teriakan baik dari pada pekerja maupun Jinni yang diiringi oleh suara cambukan yang memekakkan telinga. Dikatakan para Jinni juga digunakan sebagai ruh pada senjata pasukan Gurabad untuk kekuatan militer mereka. Namun sekali lagi, rumor soal pemuda bertopeng Kuningan, Pangeran yang terbuat dan hari pembalasan terus tersebar di Gurabad hingga ke telinga para pekerja, menyebabkan produktivitas menurun dan membuat sang raja khawatir hingga dia mengumpulkan para petingginya untuk menyelesaikan masalah "kecil" tersebut.

    Dilain sisi, banyak rakyat ataupun pekerja/budak yang kesulitan selalu memohon doa kepada Dewi Bunga. Suatu hari ditengah cahaya rembulan, Liloupar datang untuk menjawab doa mereka, dikatakan bahwa dia menyembuhkan kembali jari yang terpotong oleh mesin dan menghibur mereka dengan nyanyian untuk menghilangkan penat para pekerja. Dikatakan bahwa ia memiliki wujud selayaknya gadis penari Subzeruz dan saat dia datang, maka semua mesin akan terdiam. Beberapa pekerja dan Jinni mengeluh kenapa dia tidak pernah datang, namun dia membalas bahwa dia hanya dapat menyelinap melewati cahaya bulan dan dari cahaya bulan-lah berkat penyembuhanannya dapat bekerja.

    Suatu saat, Liloupar pernah menjawab doa keluarga sederhana di ujung kerajaan, dikatakan bahwa dia memberikan berkah kesembuhan dan air bersih bagi mereka. Dia menemani putri mereka hingga tertidur sekaligus menyembuhkan penyakit demam dan lelah orang tuanya sehingga esok mereka dapat bekerja. Saat bulan menjulang tinggi, Liloupar memperingatkan bahwa air yang mengalir di kanal-kanal Gurabad akan membawa penyakit dan sesuatu telah terjadi pada mata air di Gunung Damavand, maka semua pengikut Dewi Bunga dan para pekerja harus ikut diperingatkan.

    Mungkin, Liloupar sendiri adalah orang yang membuat mata air di Gunung Damavand menjadi beracun dan membawa penyakit.


  7. Downfall of Gurabad
  8. Diceritakan pada artefak End of the Golden Realm, buku Kisah Shiruyeh dan Shirin Vol.2 dan beberapa tablet Kisah Oasis Kuno.

    Pada suatu malam hari, Shirin yang diliputi dendam berdandan menjadi seorang penjaga di kuil dewa bulan, dia bertemu dengan anak pengembara yang menetap sementara di sana. Di bawah cahaya perak yang terang dan di antara bunga-bunga yang bermekaran, dia memberikan sebuah ramalan palsu kepada pengelana bertopeng itu:
    “Kezaliman seorang ayah, bukankah merupakan kemalangan terbesar bagi seorang anak yang mengembara? Oh kekasih dewa bulan, di mana pun sinar bulan menyinari, semuanya adalah tanah kerajaan di bawah perintahmu. Semua benih yang engkau tanam, pasti akan tumbuh dengan mekar dan kuat! Karena cahaya bulan telah memberikan bilah busur yang bagus dan pisau yang tajam, bagaimana mungkin kamu bisa menahan diri terhadap pengecut yang duduk tenang di atas takhta pusaka? Mengapa engkau tidak kumpulkan segenap keberanianmu untuk menghadapi kebencianmu dan menghadapi wajah sejatimu?”
    Konon katanya saat Shiruyeh masih bimbang, angin malam bertiup kencang, dan penutup muka Shirin pun terjatuh mengikuti terpaan angin yang berhembus.
    Melihat wajah yang dikenal itu, anak laki-laki yang dipaksa untuk menutupi wajahnya pun langsung hancur oleh ketakutan dan rasa malu. Dia lalu lari terbirit-birit dari kuil yang tercemar itu. Tawa ringan seperti lonceng dan cahaya bulan yang kejam seolah menjadi saksi atas ketakutannya.

    Sang ibu Shirin telah mengetahui bahwa "hari tersebut" akan segera tiba, dia memanipulasi sang putra serta mempersiapkan segalanya untuk hari yang akan datang. Sedangkan Liloupar menyebarkan kabar bahwa hari tersebut kian dekat kepada rakyatnya pengikut Dewi Bunga dan "orang bertopeng" juga mengabarkan hal yang sama ditengah gelapnya malam.
    "Pembalasan datang selayaknya seorang pencuri, tak ada yang tau kapan dia akan datang. Namun kita harus selalu siaga akan hari tersebut"

    Hingga pada suatu malam Raja “Parvezravan” yang tiada tandingan tersebut ditikam sampai mati oleh anak durhaka yang menyembunyikan wajahnya itu di atas tempat tidurnya, meninggalkan noda darah yang tak terhapuskan di atas ranjang besar yang dihiasi dengan batu safir dan tanduk hewan emas. Setelah Shiruyeh melakukan tindakan pengkhianatan, dia menangis tersedu-sedu dan bertobat terhadap Shirin yang pernah menjadi ibunya. Namun Shirin bukan cuma tidak menghukumnya, malah merangkul anak terkasihnya itu ke dalam pelukannya, membuka topeng kuningan yang melambangkan pengasingan itu, lalu memberikan sebuah ciuman pemberkatan yang penuh dengan kasih sayang kepadanya.

    Setelah Shiruyeh menjadi raja, dia terus disiksa oleh mimpi buruk yang menghantuinya untuk waktu yang sangat lama. Dan akhirnya, dalam sebuah perjalanan malam hari yang kacau, dia masuk ke dalam sebuah celah di permukaan tanah yang gelap dan dalam, dan kemudian tak diketahui lagi keberadaannya. Lalu kemudian saat dia kembali, wabah penyakit muncul dari dalam celah itu, dan memangsa hampir seluruh kehidupan di Kota Gurabad. Dikatakan bahwa kala itu, massa yang marah memasuki istana yang diikuti dengan keinginan ajaran topeng kuningan, sementara mereka yang bijaksana menyatakan kejadian ini sebagai “wabah besar”. Wabah tersebut , membuat rakyat Gurabad memasuki dunia kegelapan dan menjadi makhluk bengis yang kehilangan bahasa dan wajah mereka, kemudian dimasa mendatang, wabah tersebut dikenal dengan “Penyakit Shiruyeh”. Dan dengan begini, maka ke-3 ramalan dan peringatan Liloupar telah menjadi kenyataan.


  9. Pasca Keruntuhan Kerajaan
  10. Shirin,telah menggenapi ramalan ketiga dari Liloupar. Dia dan keturunan yang dihasilkannya sudah memperoleh kebebasan sejati di tanah yang dihancurkan oleh pembalasan dendam, dan berubah menjadi roh jahat yang membalas kematian orang egois.

    Dikatakan setelah kehancuran kerajaan itu, Shirin kemudian ditahan oleh Al-Ahmar/Raja Deshret dan dikurung di dalam botol perak ajaib yang indah. Ada juga orang yang mengatakan bahwa sampai sekarang, dia masih tetap mengembara di gurun pasir, dan menjerat petualang yang tidak tahu diri, sekaligus terus mencari anaknya yang jatuh ke dunia kegelapan tanpa lelah.

    Sedangkan, Liloupar dipanggil oleh Raja Deshret dimana dia kemudian dihukum atas sebuah konspirasi keji yang menghancurkan Gurabad. Dia disegel kedalam botol serta tubuh dan jiwanya dibelah menjadi tujuh. Farigees, melihat dengan horor atas apa yang telah saudarinya perbuat tanpa bisa melakukan apa-apa ditengah tubuh beku dan kakunya, sejak saat itu dia menganggap saudarinya sebagai seorang penghianat.

    Ribuan tahun setelahnya, seorang anak suku Tanit bernama Jeht bersama dengan pengembara berambut emas datang kepada Liloupar dan meminta bantuannya untuk menemukan Oasis Abadi. Liloupar yang melihat kualitas yang sebelumnya ada pada Ormazd muda kemudian memberikan namanya kepada pengembara sebagai sumpah setianya.

    Singkat cerita, mereka berhasil menuju dasar Gn. Damavand, kedua saudara Jinni kembali bertemu dan Farigees mengkonfrontasi Liloupar untuk terakhir kali. Namun, berkat bantuan dari pengembara dan Jeht, Farigees berhasil dikalahkan dan rombongan tersebut akhirnya berhasil untuk mencapai Oasis Abadi yang kosong selama ribuan tahun. Namun, mereka tak tahu bahwa dengan mangkatnya Farigees, maka tak ada lagi sosok penjaga Oasis Abadi, dan cepat atau lambat, Oasis Abadi juga akan hilang diantara badai pasir.

    Sementara itu, Liloupar setelah berhasil menemukan kembali seluruh pecahan tubuh dan jiwanya, Liloupar memutuskan untuk kembali bersama anak-anaknya kedalam jurang gelap tak berdasar dan hanya menyisakan tubuhnya yang telah tersegel kedalam botol yang dibawa oleh pengembara tersebut.

    Dan begitulah, kisah sebuah kerajaan dan raja perkasa yang kini telah hilang terkubur pasir, menyisakan sebuah dongeng bagi para anak gurun di Sumeru.


Cerita soal Gurabad memang cukup kelam dan mungkin menandingi kisah soal percobaan manusia yang dilakukan The Doctor pada kisah Eleazar Hospital di Dar al-Shifa dimana sepertinya sedikit mengambil unsur "Dunwich Horor" karya HP. Lovecraft. Saya kira mungkin kedepan akan akan ada lebih banyak kisah yang cukup kelam sebagai world building suatu region/wilayah.

Well... Just food for your thoughts..

About the Author

Who's?

Posting Komentar

Cookie Consent
Kami menyajikan cookie di situs ini untuk menganalisis lalu lintas, mengingat preferensi Anda, dan mengoptimalkan pengalaman Anda.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.